SITUS-SITUS PRAAKSARA
SANGIRAN
Sangiran
berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikenal sebagai surga fosil.
Berbagai jenis fosil hewan purba dan manusia purba banyak ditemukan di sana.
Sejak zaman penjajahan Belanda, Sangiran sering didatangi pakar arkeologi,
sejarah, antropologi, dan paleontologi dunia. Situs Sangiran adalah sebuah
kompleks situs fosil manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan
paling penting di Indonedia dan bahkan di dunia. Lokasi tersebut merupakan pusat
perkembangan manusia dunia yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak
150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran memiliki luas kurang lebih 48 km persegi
dan sebagian besar berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kalijambe, Kabupaten
Sragen, Jawa Tengah, 17 kilometer sebelah utara Kota Surakarta, di lembah Bengawan
solo dan di kaki Gunung Lawu. Koleksi yang berada di Museum Sangiran saat ini semua
berasal dari sekitar situs Sangiran. Koleksi - koleksi tersebut berupa fosil manusia,
fosil hewan, fosil tumbuhan, batu batuan, sedimentani, dan juga peralatan dapur
yang dulu pernah dibuat dan digunakan oleh manusia purba yang pernah bermukim di
sangiran
Sumber Foto: Google
TRINIL
Trinil
merupakan salah satu daerah di Ngawi yang sangat bersejarah. Karena di daerah tersebut
telah ditemukan fosil tengkorak manusia purba pitencatropus erectus
yang dahulu ditemukan oleh Eugene Dubois
dari Belanda. Di kawasan wisata arkeologi dan sejarah trinil ini juga telah ditemukan
ribuan fosil purba termasuk hewan dan manusia purba lainnya.Museum Trinil atau Kepurbakalaan
Trinil terletak di dukuh Pilang, Desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Berjarak 14 km dari Kota Ngawi ke arah Barat daya, pada KM 10 jalan Raya Ngawi -Solo
ada pertigaan belok ke arah Utara. Dan Sepanjang 3 km perjalanan baru sampailah
pada Museum Trinil.Tengkorak Pithecanthropus erectus
dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang. Volume otaknya sekitar 900
cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc). Tulang
kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat
jelas, menandakan otak yang belum berkembang. Pada bagian belakang kepala terlihat
bentuk yang meruncing yang diduga pemiliknya merupakan perempuan. Berdasarkan kaburnya
sambungan perekatan antartulang kepala, ditafsirkan inividu ini telah mencapai usia
dewasa. Letaknya sendiri di Pinggiran kali Bengawan Solo, layaknya
situs-situs kepurbakalaan yang ada di tanah air memang cenderung dipinggiran sungai.
Seperti halnya situs Sangiran atau situs sambung macan Sragen juga dibantaran sungai
Bengawan solo.Situs Museum Trinil merupakan salah satu tempat hunian kehidupan purba
pada zaman Pleistosen Tengah, kurang lebih 1 juta tahun yang lalu. Situs ini sangat
penting sebab di sini selain ditemukan data manusia purba, juga tersimpan bukti
konkrit tentang lingkungannya, baik flora maupun faunanya.
Sumber Foto: Google
LOKON
Gempuran
hebat letusan gunung lokon, Sulawesi Utara, berdampak naiknya permukaan tanah dan
memungkinkan benda-benda purbakala yang lama terpendam muncul ke permukaan. Salah
satunya adalah penemuan telapak kaki kiri ditengah letusan gunung Lokon Senin 1
Agustus 2011 lalu di Perkebunan Momo, Tomohon Sulawesi Utara. Penemuan jejak kaki
ini menggemparkan warga, karena telapak kakinya berukuran raksasa dan berusia sangat
tua. Para arkeolog setempat memperkirakan, telapak kaki raksasa ini merupakan peninggalan
zaman pra-sejarah. Sementara penduduk sekitar meyakini tapak kaki jumbo itu, milik
Siow Kurur atau salah seorang leluhur suku minahasa yang bertubuh besar. Besarnya
ukuran kaki ini sangat fantastis. Saat diukur, jejak yang membekas di batu itu panjangnya
mencapai 72 sentimeter dan lebarnya 30 sentimeter atau lima kali lebih besar dari
ukuran normal kaki manusia.
GUNUNG
PADANG
Situs Gunung Padang merupakan
situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada
di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Lokasi dapat dicapai 20 kilometer dari persimpangan kota kecamatan
Warungkondang, dijalan antara
Kota Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Luas kompleks utamanya kurang lebih 900 m²,
terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden
berundak terbesar di Asia
Tenggara. Lokasi situs berbukit-bukit
curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit
yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi
oleh lembah-lembah yang sangat dalam. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan
oleh warga setempat. Penduduk menganggapnya sebagai tempat membangun istana dalam
semalam.
Sumber Foto: Google
Komentar
Posting Komentar