Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

SITUS-SITUS PRAAKSARA

Gambar
SANGIRAN Sangiran berlokasi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dikenal sebagai surga fosil. Berbagai jenis fosil hewan purba dan manusia purba banyak ditemukan di sana. Sejak zaman penjajahan Belanda, Sangiran sering didatangi pakar arkeologi, sejarah, antropologi, dan paleontologi dunia. Situs Sangiran adalah sebuah kompleks situs fosil manusia purba dari Kala Pleistosen yang paling lengkap dan paling penting di Indonedia dan bahkan di dunia. Lokasi tersebut merupakan pusat perkembangan manusia dunia yang memberikan petunjuk tentang keberadaan manusia sejak 150.000 tahun yang lalu. Situs Sangiran memiliki luas kurang lebih 48 km persegi dan sebagian besar berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, 17 kilometer sebelah utara Kota Surakarta, di lembah Bengawan solo dan di kaki Gunung Lawu. Koleksi yang berada di Museum Sangiran saat ini semua berasal dari sekitar situs Sangiran. Koleksi - koleksi tersebut berupa fosil manusia, fosil hewan,

PERKEMBANGAN ZAMAN LOGAM

Gambar
Pada zaman logam ini, manusia tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk membuat alatalat kehidupannya, tetapi juga mempergunakan bahan dari logam, yaitu perunggu dan besi untuk membuat alat-alat yang diperlukan.Pada masa perundagian (undagi = tukang), manusia purba sudah mengenal bijih logam. Mereka sudah lebih berpengalaman sehingga dapat mengenali bijih-bijih logam yang dijumpai meleleh di permukaan tanah. Bijih logam yang ditemukan terutama berasal dari tembaga. Kemudian mereka membuat alat-alat yang diperlukan dari bahan bijih logam yang ditemukan. Teknologi logam kuno yang terdapat di Indonesia dipengaruhi oleh Vietnam. Hasil teknologi ini dikenal dengan Budaya Dong Son. Selain itu, Thailand juga merupakan negara asal teknologi logam kuno. Alat Peninggalan Kebudayaan Logam     Jenis-jenis barang atau alat yang menjadi peninggalan dari masa perundagian terbuat dari perunggu, besi, dan tanah liat. Barang-barang peninggalan yang terbuat dari bahan perunggu sebagai beri

PERKEMBANGAN ZAMAN BATU

Gambar
PALEOLITIKUM Paleolitikum atau zaman batu tua disebut demikian sebab alat-alat batu buatan manusia masih dikerjakan secara kasar, tidak diasah atau dipolis. Apabila dilihat dari sudut mata pencariannya periode ini disebut masa berburu dan meramu makanan tingkat sederhana. Manusia pendukung zaman ini adalah  Pithecanthropus Erectus Sumber Foto: Google Homo Wajakensis Sumber Foto: Google Meganthropus Palaeojavanicus Sumber Foto: Google             Berdasarkan daerah penemuannya maka alat-alat kebudayaan Paleolithikum tersebut dapat dikelompokan menjadi kebudayaan pacitan dan kebudayaan ngandong. a. Kebudayaan Pacitan Pada tahun 1935, von Koenigswald menemukan alat batu dan kapak genggam di daerah Pacitan. Kapak genggam itu berbentuk kapak tetapi tidak bertangkai. Kapak ini masih dikerjakan dengan sangat kasar dan belum dihaluskan. Para ahli menyebutkan bahwa kapak itu adalah kapak penetak. Selain

TERBENTUKNYA BUMI

Gambar
TEORI KABUT Gas-gas yang berukuran besar menarik gas-gas yang berukuran kecil sehingga membentuk gumpalan gas yang mirip dengan cakram. Adapun gas-gas di bagian tepi mengalami penurunan suhu dan menyusut membentuk planet-planet yang mengelilingi Matahari. Sumber Foto: Google  TEORI PLANETESIMAL Tata surya berasal dari gumpalan kabut yang berbentuk spiral atau pilin sehingga disebut kabut pilin.  Gumpalan terbesar terletak di tengah (pusat) kabut dan menjadi pusat peredaran yang kemudian disebut Matahari. Adapun gumpalan-gumpalan yang lebih kecil menjadi planet-planet. Sumber Foto: Google TEORI PASANG SURUT Tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas pada Matahari. Efek pasang itu disebabkan oleh gaya gravitasi sebuah bintang besar yang melintasi Matahari. Bintang besar inilah kemudian menjadi planet Sumber Foto: Google TEORI AWAN DEBU Tata surya terbentuk oleh gas dan debu yang menggumpal. Gumpalan gumpalan itu